Sabtu, 10 Februari 2018

PASAR BOLU : Pasar Hewan Terbesar di Dunia



Pasar Bolu merupakan pasar yang terunik yang terdapat di dunia karena sangat berbeda dengan pasar pada umumnya yang ada di dunia. Sehingga banyak wisatawan ketika berkunjung ke Toraja tidak akan melewatkan untuk mengujungi pasar tersebut yang diklaim sebagai pasar kerbau terbesar di dunia.

Pasar Bolu terletak di sebelah Timur Laut Kota Rantepao yang berjarak sekitar 1,5 Km yang bisa dijangkau dengan kendaraan dengan waktu tempu sekitar 10 menit.
Hari pasar yang sebelumnya seminggu sekali atau setiap 6 hari sehingga harinya akan berganti setiap minggu namun kini telah berubah seiring dengan aturan baru yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah Kab. Toraja Utara. Hari Selasa dan Hari Sabtu adalah hari yang telah ditetapkan sebagai hari Pasar sehingga lebih memungkinan untuk wisatawan untuk mendapatkan kesempatan untuk melihat pasar tersebut.

Di area pasar bolu terdapat pasar kerbau yang dalam Bahasa Toraja dikenal dengan sebutan Pasa’ Tedong memiliki daya tarik tersendiri karena terdapat ratusan sampai ribuan jenis kerbau bisa kita dapatkan di sekitar pasar tersebut. Kerbau-kerbau tersebut diperjual-belikan dengan kisaran harga mulai dari belasan juta sampai ratusan juta bahkan ada yang sampai miliaran. Kerbau di Toraja dinilai berdasarkan jenisnya, warna kulit, tanduk, mata, ekor, bulu, tanda-tanda di badan dan berbagai keunikan lainnya yang dimiliki kerbau tersebut.

Kebau yang ada di Toraja terasa lebih special dibandingkan dengan kerbau yang ada di luar Toraja karena mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar, kekar, gemuk dan terlihat lebih sehat dan bersih. Khususnya kerbau yang berwarna putih dengan corak hitam dengan motif yang sangat khusus seperti batik mempunyai nilai tersendiri di mata orang Toraja.

Dalam masyarakat Toraja, kerbau punya peranan penting dalam kehidupan mereka khususnya dalam nilai budaya dan ekonomi. Kerbau atau dalam bahasa Toraja disebut Tedong merupakan lambang kemakmuran. Tidak heran jika pada saat upacara adat kematian atau Rambu Solo, kerbau menjadi salah satu ukuran utama yang harus dikorbankan. Jumlah kerbau yang dikorbankan menjadi salah satu tolak ukur kemakmuran bagi keluarga yang menyelenggarakan upacara adat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar